Bandung -
BYD Sealion 7 resmi dijual di Indonesia. Mengusung gaya crossover, mobil listrik ini sejatinya memiliki basis atau platform yang sama seperti sedan listrik berperforma tinggi, BYD Seal. Lantas apa yang membedakan Sealion 7 dengan Seal?
Dijelaskan Head of Product PT BYD Motor Indonesia Bobby Bharata, di luar perbedaan desain eksterior antara crossover dan sedan, perbedaan Sealion 7 dan Seal terletak di ukuran velg, di mana Sealion 7 punya opsi ukuran velg lebih besar hingga 20 inci, sementara Seal dibekali pilihan ukuran velg 18 dan 19 inci.
"Kemudian kalau masuk ke interior, agak banyak bedanya. Desain interiornya beda, floating design di Seal nggak seperti di Sealion 7. Terus sekarang ada electric sunshade di Sealion 7," ungkap Bobby kepada wartawan di Lanud Husein Sastranegara, Bandung, Rabu (27/2/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BYD Sealion 7 Foto: Luthfi Anshori/detikOto
Secara dimensi, BYD Sealion 7 punya panjang 4.830 mm, lebar 1.925 mm, tinggi 1.620 mm, dengan jarak sumbu roda 2.930 mm dan ground clearance 163 mm. Sementara BYD Seal punya dimensi panjang 4.800 mm, lebar 1.875 mm, tinggi 1.460 mm, jarak sumbu roda 2.920 mm, dengan ground clearance 120 mm.
"Masih seputar interior, rotating screen-nya udah di-update yang di Sealion 7. Kemudian MID dan ambient light juga ada perbedaan. Selanjutnya yang bikin beda adalah posisi berkendaranya. Kalau di Seal kan memang sedan ya dan dia posisinya rendah. Kalau (Sealion 7) ini kan agak naik (commanding posisi berkendaranya), lalu di legroom kakinya juga beda," sambung Bobby.
Lanjut Bobby menambahkan, perbedaan lain ada dari segi performa. "Kita ada pre-tuning untuk motornya. Jadi torsinya yang dihasilkan lebih besar," tambah dia. Oh iya, baik Sealion 7 maupun Seal menggunakan baterai kapasitas 82,56 kWh.
BYD Sealion 7 dilengkapi panoramic sunroof yang bisa ditutup Foto: Luthfi Anshori/detikOto
Pada Sealion 7 varian premium yang menggunakan sistem penggerak Rear Wheel Drive (RWD), punya top speed 215 km/jam dengan tenaga yang dihasilkan 230 kW dan torsi 380 Nm. Untuk berlari dari titik nol ke 100 km/jam memakan waktu 6,7 detik. Adapun jarak tempuhnya 567 km sekali cas.
Sementara Sealion 7 versi performance yang menggunakan sistem penggerak All Wheel Drive (AWD), bisa menghasilkan power 390 kW dan torsi 690 Nm. Akselerasi dari nol sampai 100 km/jam ditempuh dalam 4,5 detik. Soal jarak tempuh, karena BYD Sealion 7 Performance unggul soal kecepatan, jarak tempuhnya lebih inferior, yakni 542 km.
Sebagai perbandingan dengan performa versi Seal, mobil ini memiliki tenaga 150 kW dan torsi 310 Nm pada varian standard range dynamic RWD, lalu output tenaga 230 kW dan torsi 360 Nm pada varian extended range premium RWD, serta tenaga 390 kW dan torsi 670 Nm.
"Kemudian untuk fitur ADAS, ada sekitar upgrade, salah satunya adalah penambahan i-TAC," bilang Bobby.
Sebagai informasi, iTAC atau Intelligent Torque Adaptation Control mampu menangani perubahan mendadak pada permukaan jalan. Dengan kemampuan untuk mendeteksi perubahan kondisi jalan secara instan, iTAC memastikan bahwa kendaraan tetap stabil tanpa memerlukan manipulasi berlebih dari pengemudi.
BYD Sealion 7 Foto: Luthfi Anshori/detikOto
(lua/dry)