Jakarta -
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) telah mengimbau perusahaan ojek online (ojol) untuk memberikan bantuan hari raya (BHR) ke mitra driver dalam bentuk uang tunai. Lantas, mungkinkah 'pasukan hijau' tersebut menerima bantuan sebesar upah minimum provinsi (UMP) setempat?
Sebelumnya, asosiasi ojol Garda Indonesia sempat menyampaikan harapannya soal BHR yang setara UMP setempat. Namun, belakangan mereka mulai menurunkan ekspektasi dan membuka pintu dialog.
"Kami berpatokan pada parameter UMP yang berlaku pada masing-masing provinsi namun variabel rumusannya kami mempersilakan ke Kemenaker," ujar Ketua Umum (Ketum) Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono, kepada detikOto, beberapa pekan lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Driver ojol Grab di Tendean, Jakarta Selatan. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com
Pemerintah melalui Kemenaker telah mengeluarkan Surat Edaran Kementerian Ketenagakerjaan Nomor M/3/HK.04.00/III/2025 terkait Pemberian Bonus Hari Raya Keagamaan Tahun 2025 bagi Pengemudi dan Kurir pada Layanan Angkutan Berbasis Aplikasi.
Pada aturan itu disebutkan, besaran BHR yang diberikan perusahaan ke mitra hanya 20 persen dari penghasilan bulanan selama setahun terakhir. Selain itu, ojol juga harus produktif untuk mendapat bantuan maksimal.
Dengan skema tersebut, rasanya sulit bagi ojol di kawasan Jabodetabek untuk mendapat BHR setara UMP setempat. Sebab, secara hitung-hitungan, mereka harus mengumpulkan puluhan juta rupiah sebulan untuk mencapai keinginan tersebut.
Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menerbitkan kebijakan yang mengatur Bonus Hari Raya (BHR) untuk para pengemudi dan kurir online. Bonus itu paling lambat cair H-7 Lebaran. Foto: Grandyos Zafna
Sebagai contoh, UMP di DKI Jakarta berkisar Rp 5 jutaan. Maka, dengan skema 20 persen penghasilan, mitra driver harus mengumpulkan setidaknya Rp 25 jutaan/bulan selama setahun berturut-turut! Meski tak mustahil, namun target itu tentu terdengar berat.
Sementara menurut informasi yang kami terima di lapangan, ojol di Bekasi dan Jakarta rata-rata menghasilkan Rp 4-5 juta/bulan dari orderan kustomer. Meski ada yang lebih, namun jumlahnya sangat sedikit.
Sebagai gambaran, berikut hitung-hitungan kasar soal berapa besaran bantuan hari raya yang diterima ojol selambatnya H-7 Lebaran:
- Penghasilan Rp 1 juta/bulan - BHR Rp 200 ribu
- Penghasilan Rp 2 juta/bulan - BHR Rp 400 ribu
- Penghasilan Rp 3 juta/bulan - BHR Rp 600 ribu
- Penghasilan Rp 4 juta/bulan - BHR Rp 800 ribu
- Penghasilan Rp 5 juta/bulan - BHR Rp 1 juta
- Penghasilan Rp 6 juta/bulan - BHR Rp 1,2 juta
- Penghasilan Rp 7 juta/bulan - BHR Rp 1,4 juta
- Penghasilan Rp 8 juta/bulan - BHR Rp 1,6 juta
- Penghasilan Rp 9 juta/bulan - BHR Rp 1,8 juta
- Penghasilan Rp 10 juta/bulan - BHR Rp 2 juta.
Perlu dicatat, angka tersebut hanya hitung-hitungan kasar yang mengacu pada imbauan pemerintah mengenai nominal BHR. Sehingga, dalam praktiknya, ada kemungkinan nominalnya berbeda.
(sfn/rgr)