Jakarta -
BYD baru saja meluncurkan sistem autopilot 'God's Eye' alias 'Mata Dewa' di China, pekan lalu. Fitur bantuan pengemudi itu nantinya juga akan diperkenalkan di Indonesia. Fitur 'Mata Dewa' akan diaplikasikan pada produk terbaru BYD. Artinya, produk-produk BYD yang sudah eksis di Indonesia saat ini tidak akan mendapat fitur tersebut.
Diungkapkan Zheng Cuifang (Sheryl) selaku Product Strategy Manager BYD Auto Industry, meskipun sistem 'God's Eye' bekerja berdasarkan perangkat lunak atau software, tidak serta merta langsung bisa diaplikasikan pada semua model BYD.
"Memang untuk sistem mengemudi cerdas (intelligent driving) bekerja berdasarkan perangkat lunak. Lantas apakah bisa menggunakan software upgrade menggunakan OTA (over the air)? Karena semuanya bergantung juga pada perangkat keras dan sistem kamera yang kami miliki, jadi ada produk yang kami miliki saat ini tak dapat memakai pembaruan OTA seperti Dolphin. Jadi mungkin ('God's Eye') akan digunakan untuk model selanjutnya," kata Sheryl dalam acara media technology talk BYD di arena IIMS (Indonesia International Motor Show) 2025, JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Senin (17/2/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Media technology talk BYD di arena IIMS (Indonesia International Motor Show) 2025, JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Senin (17/2/2025) Foto: Luthfi Anshori/detikOto
Saat ini teknologi 'God's Eye' baru diperkenalkan di China oleh BYD dan baru dikembangkan. Kata Sheryl, perlu waktu sekitar 2 tahun lagi bagi teknologi tersebut supaya bisa masuk ke Indonesia.
"Saya pikir pada tahun 2026 atau 2027 (teknologi ini akan masuk ke Indonesia). Ya, setidaknya kami harus memiliki dua tahun pengalaman dulu di China untuk memastikan bahwa teknologi ini sudah matang," ungkapnya.
Sheryl juga mengungkapkan bahwa teknologi ini perlu dites terlebih dahulu di jalanan Indonesia. Karena jalanan, kondisi jalan, lalu lintasnya sangat berbeda antara Indonesia dan China. Selain itu, fitur 'God's Eye' ini juga akan diberikan pada model baru di Indonesia.
"Jadi walaupun (nanti) sudah matang di China, kita butuh waktu untuk melakukan tes jalan di Indonesia. Itulah kenapa butuh waktu lebih lama. Setidaknya (teknologi ini) buat model baru," tambahnya.
PT BYD Motor Indonesia merilis Sealion 7 dalam ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025, JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (13/2/2025). Foto: Rifkianto Nugroho
Diberitakan sebelumnya, BYD mengklaim 'God's Eye' akan menjadi teknologi pengemudian cerdas kelas atas untuk semua mobil BYD. Hatchback murahnya BYD Seagull yang dijual seharga 69.800 yuan (Rp 156 jutaan) pun akan mendapat fitur 'God's Eye' ini. Sistem ADAS God's Eye ini akan tersedia dalam tiga varian.
Chairman BYD Wang Chuanfu menggarisbawahi bahwa BYD memiliki basis data cloud mobil terbesar di China. Ia mengklaim bahwa BYD saat ini memiliki 110.000 teknisi, dan 5.000 di antaranya adalah teknisi R&D pengemudian cerdas.
Ada tiga kelas 'God's Eye' untuk mobil BYD. Kelas terbawahnya, 'God's Eye' C, memiliki 12 kamera, 5 radar gelombang mm, serta 12 radar ultrasonik. Ke-12 kamera tersebut terdiri dari 3 kamera tampak depan, 5 kamera panorama, dan 4 kamera tampak sekeliling. Lima radar gelombang mm memberikan persepsi sudut 360 derajat, radar depan memiliki jarak deteksi 300 meter. Akurasi 12 sensor radar ultrasonik adalah 1 cm, dan akurasi parkir adalah 2 cm.
Selanjutnya 'God's Eye' B. Sistem ini menyediakan sensor LiDAR untuk meningkatkan persepsi sistem bantuan mengemudi mobil. Sistem ini akan digunakan untuk mobil Denza dan beberapa kendaraan andalan di bawah merek BYD.
Kemudian sistem autopilot BYD tingkat atas disebut 'God's Eye' A. Sistem ini mengadopsi tiga LiDAR yang didukung oleh sistem DiPilot 600 dengan daya komputasi 600 TOPS. Sistem ini akan digunakan untuk kendaraan di bawah merek mewah BYD, Yangwang.
Wang Chuanfu menegaskan, semua model BYD akan dilengkapi dengan sistem pengemudian cerdas 'God's Eye'. Bahkan termasuk model-model murah seperti BYD Seagull, BYD Qin Plus DM-i, dan BYD Seal 05 DM-i yang harganya di bawah Rp 200 jutaan.
(lua/rgr)