Senior Vice President of Yadea Technology Group Wang Jiazhong mengungkapkan Yadea tidak hanya akan menjual motor listrik di Indonesia. Yadea juga melengkapi ekosistem motor listrik hingga transfer teknologi.
Yadea diketahui sedang mendirikan pabrik lokal seluas 270.000 meter persegi dengan kapasitas produksi hingga 3 juta unit per tahun. Investasi total yang diperkirakan mencapai 150 juta USD dari 2024 hingga 2028 ini akan mendukung Yadea untuk mulai beroperasi pada 2026.
Salah satu misi besar Yadea untuk pasar Indonesia ialah meningkatkan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN). Peningkatan TKDN dinilai akan dapat memicu pertumbuhan industri komponen dalam negeri, sehingga memberikan kesempatan sektor industri kecil dan menengah (IKM) sebagai bagian dari rantai pasok distribusi.
Menyadari bahwa infrastruktur tempat pengisian daya di Indonesia masih berkembang, Yadea berkomitmen untuk mempercepat pembangunan jaringan pengisian daya, dengan rencana memperluas akses pengisian di seluruh Indonesia. Hal ini dilakukan supaya memberikan kenyamanan penuh bagi pengguna dalam setiap perjalanan.
Berbagai strategi pengembangan dan pencapaian Yadea dipaparkan, ini mencerminkan komitmen Yadea untuk menjadikan Indonesia sebagai pasar yang penting dengan pangsa pasar sepeda motor yang mencapai lebih dari 6 juta unit per tahun.
Produk Yadea kini telah diekspor ke lebih dari 100 negara dan digunakan oleh lebih dari 100 juta pengguna yang mempercayai kualitas serta inovasinya. Sebagai perusahaan kendaraan listrik roda dua pertama yang terdaftar di bursa saham (Kode Saham: 01585.HK), Yadea terus berada di garis depan industri dengan lebih dari 2.000 paten teknologi dan lebih dari 1.000 tenaga ahli R&D.
Konsumen bisa melakukan test drive singkat untuk pengecekan performa, handling, ragam fitur, hingga sisi ergonomisnya. Yadea berencana memperluas jaringan dealer yang dilayani dengan layanan purnajual.