7 Sate Paling Legendaris di Jakarta, Ada yang Sejak 1963!

10 hours ago 4
Jakarta -

Tak sulit mencari tempat makan sate yang legendaris dan terkenal enak di kota Jakarta. Beberapa sate ini bahkan sudah mulai berjualan sejak tahun 1960-an!

Sate jadi salah satu makanan yang mudah ditemukan di Jakarta, tapi tidak semuanya bisa bertahan puluhan tahun dan tetap ramai pengunjung. Beberapa penjual sate yang terbilang legendaris ini justru semakin dikenal karena konsistensi rasa dan kualitas yang tidak berubah sejak pertama kali berdiri.

Dari kawasan Senen sampai Pondok Indah, ada banyak tempat makan sate yang sudah berdiri sejak lama dan punya pelanggan setia dari berbagai generasi. Menunya pun beragam, mulai dari sate kambing empuk, sate ayam bumbu kacang, sampai sate kulit yang gurih.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kalau sedang mencari rekomendasi tempat makan sate legendaris di Jakarta, berikut beberapa nama yang sudah dikenal sejak lama dan masih eksis sampai sekarang. Cocok untuk makan siang hingga makan malam di akhir pekan.

Berikut 7 rekomendasi tempat makan sate legendaris di Jakarta:


1. Sate Ayam Cilacap Senen

sate ayam cilacapsate ayam cilacap Foto: Devi S. Lestari/detikFood

Bagi pencinta sate ayam, kawasan Senen di Jakarta Pusat punya tempat makan legendaris yang sudah ada sejak 1963 dan termasuk salah satu kedai sate tertua di Jakarta. Di Sate Ayam Cilacap Senen, kamu bisa menemukan sate ayam khas Cilacap dengan ciri khas.

Sate ayam disajikan dalam potongan besar dan ditusuk menggunakan dua batang bambu. Dalam satu tusuk hanya ada tiga potong daging, dengan bagian kulit ayam berada di tengah.

Potongannya sengaja dibuat pipih dan lebar, sehingga meskipun jumlahnya sedikit, tetap terasa mengenyangkan. Cita rasa gurihnya diperkuat dengan bumbu kacang yang kental dan berani. Kisaran harganya dari Rp 30.000 saja.

2. Sate Jaya Agung

sate kambing jaya agungsate kambing jaya agung Foto: Devi S. Lestari / detikFood

Terletak di kawasan kuliner Jalan Sabang, Jakarta Pusat, Sate Jaya Agung sudah berdiri sejak tahun 1963. Tempat ini dikenal dengan olahan sate kambing khas Madura yang disajikan dengan bumbu kecap manis, potongan bawang merah segar, dan cabai rawit hijau.

Pada jam makan siang, tempat makan sederhana ini tak pernah sepi dari pengunjung, bahkan banyak yang rela antre untuk bisa makan sate ayam dan kambing legendaris di sini.

Selain sate kambing, sate ayam juga tak kalah populer. Disajikan lengkap dengan kulit dan lemak, kemudian dilumuri bumbu kacang yang kental dan kecap manis. Harga satu porsi mulai dari Rp 30.000-an, cocok untuk makan siang atau makan malam yang memuaskan.

3. Sate RSPP

Ji Chang Wook jajan Sate RSPP dan ngopi di 1/15 CoffeeJi Chang Wook jajan Sate RSPP. Foto: Instagram @jichangwook

Berlokasi di depan Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), warung sate ini sudah buka sejak pertengahan tahun 1960-an, tepatnya sejak tahun 1964 dan dikenal luas sebagai salah satu tempat makan sate legendaris di Jakarta.

Pelanggannya banyak dari kalangan selebriti sampai pejabat, bahkan aktor dari Korea pun seperti Ji Chang Wook pernah makan di sini.

Asap dari pembakaran sate di sini sering kali terlihat dari kejauhan dan menarik perhatian pengendara yang melintas. Menu andalannya meliputi sate ayam dan kambing, dengan harga mulai dari Rp 25.000 hingga Rp 30.000 untuk seporsi 10 tusuk. Tempat ini hampir tidak pernah sepi pengunjung, terutama pada malam hari.

4. Sate Palmerah / Kim Tek

7 Sate Paling Legendaris di Jakarta, Ada yang Sejak 1963!Sate Palmerah / Kim Tek Foto: TripAdvisor

Sate Palmerah atau dikenal juga dengan nama Sate Kim Tek sudah ada sejak 1971. Terletak di Jalan Panjang Arteri No. 64, Jakarta Barat, tempat ini menjadi destinasi favorit bagi para pencinta sate kambing.

Satu tusuk sate kambing dibanderol Rp 10.000, berisi potongan daging penuh tanpa lemak berlebihan. Konon, daging yang digunakan berasal dari kambing betina berusia kurang dari satu tahun sehingga teksturnya empuk.

Selain sate kambing, tersedia juga pilihan sate ginjal dan jantung, serta hidangan lain seperti sop dan gulai kambing yang tak kalah nikmat. Sajian sate di sini dilengkapi dengan acar kol dan mentimun segar yang memberi rasa seimbang.

5. Sate Apjay H. Asmad

7 Sate Paling Legendaris di Jakarta, Ada yang Sejak 1963!Sate Apjay H. Asmad Foto:PergiKuliner

Kalau kamu sering melintas di Jalan Panglima Polim IX, Jakarta Selatan, kemungkinan besar pernah mencium aroma khas dari pembakaran sate di tempat ini. Sate Apjay, yang namanya diambil dari Apotek Jaya, lokasi pertama mereka berjualan sudah eksis sejak 1971.

Hingga kini, tempat ini tetap ramai dikunjungi, terutama pada malam hari. Asap dari proses bakarnya seakan jadi penanda keberadaan warung ini. Satu porsi sate dibanderol mulai dari Rp 24.000 hingga Rp 29.000. Lokasinya berada di Apjay Food Market, kawasan Dharmawangsa.

6. Sate Ayam Pertok H. Martingen

Laris! Sate Pertok Langganan Ahmad Dhani Laku 10 Ribu Tusuk SehariLaris! Sate Pertok Langganan Ahmad Dhani Laku 10 Ribu Tusuk Sehari Foto: detikfood

Berada di tengah kawasan elite Pondok Indah, Sate Ayam Pertok H. Martingen menjadi favorit banyak kalangan, termasuk selebritas ibu kota. Warung sate ini bisa menjual hingga 10.000 tusuk per hari.

Disebut "Pertok" karena lokasinya berada di dalam deretan pertokoan Jalan Gedung Hijau Raya 1 No. 34, Jakarta Selatan. Usaha ini sudah berjalan sejak tahun 1982 dan masih mempertahankan cita rasa khas sate Madura.

Harga satu porsi tergantung dari jenis daging yang dipilih, mulai dari Rp 20.000 hingga Rp 60.000. Rasanya tetap konsisten dari dulu sampai sekarang, menjadikannya tempat sate legendaris langganan dan favorit di Jakarta Selatan.

7. Sate Madura Cak Juhari

Sudah Ada Sejak 1979, Sate Gerobakan Ini Jadi Favorit Helmy YahyaSudah Ada Sejak 1979, Sate Gerobakan Ini Jadi Favorit Helmy Yahya Foto: detikFood

Di antara banyak penjual sate Madura di Jakarta, nama Sate Cak Juhari cukup dikenal, terutama di kalangan mahasiswa Politeknik Keuangan Negara STAN. Lokasinya di Jalan Punawarman No. 99, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, tepat di depan gedung yang kini dikenal sebagai BPPK.

Meskipun hanya menggunakan gerobak sederhana, usaha ini sudah bertahan sejak lama dan terbilang legendaris. Presenter Helmy Yahya bahkan mengaku menjadi pelanggan setia sejak 1981.

Menu yang ditawarkan memang tidak banyak hanya sate kambing, sate ayam, dan sate kulit ayam. Namun kualitas rasa tetap terjaga. Untuk menghindari aroma prengus dan tekstur alot, Cak Juhari menggunakan daging kambing muda dari bagian paha belakang.

Satu porsi sate kambing (10 tusuk) dihargai Rp 40.000, dan bisa ditambah nasi atau lontong menjadi Rp 45.000. Sementara sate ayamnya dijual seharga Rp 25.000 per porsi, disajikan dengan bumbu kacang yang kental dan gurih.

(sob/adr)


Read Entire Article
Global Sports | Otomotif Global | International | Global news | Kuliner