Rezeki Nomplok! Pelayan Tak Percaya Dapat Uang Tip Rp 33 Juta

Jakarta -

Seorang pelayan wanita terkejut usai mendapat hadiah dari pelanggannya. Ada pelanggan baik hati yang berikan uang tip sebesar Rp 33 juta kepadanya.

Bekerja menjadi sorang pelayan kunci utamanya ialan memprioritaskan kepuasan pelanggan yang datang ke restoran. Bekerja sebagaimana mestinya dan tidak berharap imbalan di awal perlu dilakukan.

Tidak sedikit para pelayan yang tulus melayani pelanggannya. Walaupun sebagian oknum juga seringkali dilaporkan tak bekerja sepenuh hati gegara hanya mengharapkan imbalan berupa uang tip saja.

Bukti bahwa ketulusan dan kerja keras membuahkan hasil terjadi pada seorang pelayan wanita. Melansir Newsweek (30/4) Christine Bender, pemilik restoran membenarkan bahwa baru saja ada rezeki nomplok untuk salah satu pelayannya.

Baca juga: Kendala Bahasa Bikin Terjemahan Makanan China Jadi Terbatas

Kejadian ini berawal ketika seorang pelayan menyambut salah satu tamu yang datang ke restoran Davinci's di Williamstown, West Virgnia, Amerika Serikat. Awalnya tak ada hal aneh dan pelayan tersebut melaksanakan tugas sebagaimana mestinya.

Di Amerik Serikat memberikan uang tip masih menjadi tolak ukur pembayaran upah pelayan. Setidaknya ditetap 15-20% uang tip minimum yang diberikan untuk para pelayan di restoran.

Tetapi ketika pelanggan di malam itu meminta tagihan makanannya, ada seorang pelayan yang dibuat terkejut sampai menangis. Pada tagihan makanan sekitar 148 Dollar AS atau setara dengan Rp 2,4 juga ada uang tip yang ditambahkan 2.000 Dollar AS (Rp 33 juta).

Pelayan itu sampai bergetar dan ketakutan untuk menerima uang tip yang jumlahnya sangat besar. Sampai-sampai ia meminta izin kepada Bender apakah uang tip tersebut boleh diterimanya secara utuh atau ada syarat dan ketentuan khusus.

Bender menyebut ia langsung membolehkan pelayannya mengambil hak seutuhnya tanpa potongan apapun. Bender menyadari bahwa kerja keras pelayan sudah sewajarnya mendapatkan penghargaan yang pantas dan peraturan ini berlaku juga untuk semua pelayan.

Lebih lanjut, pelayan tersebut juga dilaporkan sebagai sosok orang tua tunggal yang sangat bekerja keras demi anaknya. Ia sudah bekerja sejak cukup lama pada restoran legendaris yang berdiri dari 1980an ini.

"Pada Minggu (27/4) memang ada pelanggan yang mengajaknya berbicara panjang dan bertanya tentang masa kerjanya. Ia menjawab sudah bekerja sejak 2018. Ternyata pelanggan itu puasa dengan pelayanan yang diberikan sampai rela menggelontorkan yang tip yang besar," ujar Bender.

Bender menjadi saksi sendiri betapa paniknya pelayan tersebut sampai sempat ingin mengembalikan uang tip yang telah diberikan. Tetapi sebagai pemilik restoran ia menasihati pelayan tersebut untuk menerima penghargaan dari pelanggan sebagai bentuk rasa terima kasih yang sulit diungkapkan.

(dfl/odi)