Ogah Viral, Pemilik Resto Ngamuk Kebanjiran Pelanggan 'FOMO'

1 day ago 8

Jakarta -

Pemilik restoran mengecam influencer yang membuat konten saat bersantap di restorannya. Ia tak suka restorannya ramai hanya karena orang 'FOMO'.

Banyak influencer yang telah berjasa karena sudah mempromosikan sebuah restoran hingga dikenal banyak orang. Namun, rupanya tidak semua pemilik restoran menginginkan hal itu.

Contohnya pemilik restoran yang lebih ingin menonjolkan pengalaman bersantap eksklusif, seperti di Tuna Fight Club di dekat Notting Hill London.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tuna Fight Club merupakan restoran yang menawarkan sensasi menikmati tuna segar yang langsung dipotong oleh chef dan dijadikan sebagai sushi.

Ogah Viral, Pemilik Resto Ngamuk Kebanjiran Pelanggan 'FOMO'Pengalaman makan di Tuna Fight Club Foto: Instagram @eatingwithtod

Dikutip dari The Tab (04/07/25), tuna yang disajikan merupakan jenis sirip biru yang dibanderol Rp 287 juta dan didatangkan langsung dari Heathrow.

Chris D'Sylva selaku pemilik restoran memiliki aturan tidak tertulis, yakni melarang pelanggan untuk mempromosikan restorannya.

Hal tersebut untuk menjaga suasana bersantap agar tetap eksklusif dan menghindari segerombolan orang yang datang hanya karena FOMO atau 'takut ketinggalan tren'.

Karenanya, belakangan ini ia mengecam influencer yang melanggar aturan tersebut. Influencer itu membuat konten di media sosialnya dan menjadi viral.

Ogah Viral, Pemilik Resto Ngamuk Kebanjiran Pelanggan 'FOMO'Ogah Viral, Pemilik Resto Ngamuk Kebanjiran Pelanggan 'FOMO' Foto: Instagram @eatingwithtod

Chris menjelaskan bahwa biasanya pelanggan mendengar tentang pengalaman bersantap ini dari mulut ke mulut. Namun, baru-baru ini popularitasnya melonjak karena viral di TikTok.

Dilansir dari New York Times, para influencer telah mengunggah sejumlah video yang memperlihatkan pengalaman tersebut. Influencer dianggap tidak menghargai makanan itu sendiri.

Chris menyebutkan bahwa Tuna Fight Club seolah lebih menjadi 'hiburan' daripada pengalaman eksklusif yang ingin ditonjolkan. Kini banyak pelanggan yang datang hanya untuk sebuah konten.

"Kami kedatangan orang-orang yang ingin mendapatkan konten dan pamor di media sosial. Bahkan mereka tidak makan ikan," tutur Chris mengungkap kekecewaannya.

Ogah Viral, Pemilik Resto Ngamuk Kebanjiran Pelanggan 'FOMO'Jenis tuna sirip biru yang dibanderol seharga Rp 287 juta per ekor Foto: Instagram @eatingwithtod

"Mereka bukan pelanggan kami dan bukan pelanggan yang mendukung seluruh bisnis kami. Tidak ada tempat tersisa untuk mereka," lanjut Chris.

Ke depannya, Chris memang punya rencana untuk mengurangi kerumunan TikTok di restorannya. Ia mengatakan ingin mengkurasi orang-orang dalam daftar tamu.

Chris juga akan menambah menu dan menaikkan harga bersantap dari yang semula Rp 4,3 juta menjadi Rp 5,5 juta. Selain itu, juga akan menggunakan sistem lotre untuk orang-orang di luar London.


(raf/adr)

Read Entire Article
Global Sports | Otomotif Global | International | Global news | Kuliner