Mereka yang Ditinggal Juara Liga Champions oleh Mantan Klub

2 days ago 28

Soccer Football - LaLiga - Real Madrid v Celta Vigo - Santiago Bernabeu, Madrid, Spain - May 4, 2025 Real Madrid's Kylian Mbappe celebrates scoring their third goal REUTERS/Susana Vera

Mbappe meninggalkan PSG dan bergabung dengan Real Madrid di musim ini demi ambisi memenangi Liga Champions. Namun yang terjadi malah PSG keluar sebagai kampiun, sementara Madrid nirgelar di akhir musim. Foto: REUTERS/Susana Vera

  Zlatan Ibrahimovic of Barcelona gets up during the Joan Gamper Trophy match between Barcelona and AC Milan at Camp Nou stadium on August 25, 2010 in Barcelona, Spain.  (Photo by Denis Doyle/Getty Images)

Kondisi ini mirip dengan Zlatan Ibrahimovic yang meninggalkan Inter Milan pada 2009 untuk bergabung dengan Barcelona, namun justru Nerazzurri yang memenangi Liga Champions di tahun berikutnya, termasuk menyingkirkan Barcelona di semifinal. Foto: Denis Doyle/Getty Images

  Michael Owen #11 of Real Madrid celebrates scoring the first goal against the Los Angeles Galaxy during the game at the Home Depot Center on July 18, 2005 in Carson, California.  (Photo by Stephen Dunn/Getty Images)

Lalu ada pula Michael Owen yang meninggalkan Liverpool pada 2004 untuk bergabung dengan Madrid. Ironis baginya karena The Reds sukses memenangi Liga Champions pada 2005 dengan menekuk AC Milan di final, sementara Madrid tersingkir di 16 besar. Foto: Stephen Dunn/Getty Images

Arsenal's German midfielder Mesut Ozil (L) and French manager Arsene Wenger (R) speak during a team training session for the forthcoming UEFA Champions League Group F football match against SSC Napoli at Arsenal's London Colney training ground in north London on September 30, 2013. Arsenal will play against Napoli at the Emirates Stadium on October 1, 2013. AFP PHOTO/GLYN KIRK (Photo by GLYN KIRK / AFP)

Mesut Ozil (kiri) cabut dari Madrid pada 2013 untuk bergabung dengan Arsenal, namun tanpa kehadirannya Madrid justru berhasil menjadi juara Liga Champions untuk kali pertama dalam 12 tahun pada 2014. Foto: Glyn Kirk/AFP Photo

   Philippe Coutinho of Barcelona reacts during the UEFA Champions League Semi Final first leg match between Barcelona and Liverpool at the Nou Camp on May 01, 2019 in Barcelona, Spain. (Photo by Michael Regan/Getty Images)

Usai bergabung dengan Barcelona dari Liverpool pada 2018, Philippe Coutinho harus melihat The Reds memenangi Liga Champions pada 2019. Makin terlihat apes ketika sadar saat itu Barca disingkirkan Liverpool di semifinal. Meski begitu, Coutinho akhirnya bisa merasakan gelar Liga Champions bersama Bayern Munich pada 2020.  Foto: Michael Regan/Getty Images

 Karim Benzema of Al Ittihad looks on prior the Saudi Pro League match between Al-Ittihad and Al-Raed at King Abdul Aziz Stadium on December 23, 2023 in Mecca, Saudi Arabia. (Photo by Yasser Bakhsh/Getty Images)

Karim Benzema juga tampak 'sial' saat Madrid memenangi Liga Champions pada 2024, setahun usai dirinya pergi ke Al Ittihad. Namun perlu diingat bahwa ia sudah membawa Madrid juara lima kali di ajang tersebut sebelum pindah. Foto: Getty Images/Yasser Bakhsh

  Andriy Shevchenko of Chelsea celebrates scoring during the fourth round Carling Cup match between Chelsea and Aston Villa at Stamford Bridge on November 8, 2006 London, England.  (Photo by Phil Cole/Getty Images)

Begitu pula dengan Andriy Shevchenko yang hanya bisa menonton Milan memenangi Liga Champions pada 2007, setahun usai dirinya pindah ke Chelsea. Namun jika menyadari bahwa Rossoneri pernah dibawanya juara pada 2003, rasanya tidak begitu menyesakkan. Foto: (Getty Images/Phil Cole)

Read Entire Article
Global Sports | Otomotif Global | International | Global news | Kuliner