Menanti Kepastian KLH, BP Batam dan Bea Cukai Kewalahan Tangani Limbah Elektronik AS yang Terus Datang

2 days ago 9

Liputan6.com, Batam - Penumpukan limbah elektronik impor asal Amerika Serikat (AS) di Pelabuhan Batu Ampar, Batam semakin mengkhawatirkan.

Total 759 kontainer kini mengisi area terminal peti kemas, namun belum satu pun yang diputuskan untuk direekspor karena belum adanya kepastian dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH).

Kepala BP Batam Amsakar Achmad menegaskan, lembaganya tidak memiliki kewenangan dalam menentukan proses reekspor.

Ia merespons pernyataan Bea Cukai sebelumnya yang menyebut BP Batam berwenang dalam pengiriman kembali kontainer limbah tersebut.

"Bea Cukailah yang bisa menjelaskan kapan barangnya dibawa dan bagaimana mekanismenya. Karena ini sudah wilayah kepabeanan, itu kewenangan mereka. BP Batam tidak memiliki kewenangan," ujar Amsakar, usai tapat bersama Forkopinda Kota Batam, Rabu 3 Desember 2025.

Amsakar mengungkapkan, dampak terbesar dari lambatnya keputusan KLH kini dirasakan langsung oleh operasional pelabuhan. Penumpukan ratusan kontainer ini telah menghambat arus bongkar muat di Terminal Peti Kemas Batu Ampar.

BP Batam bahkan telah menerima surat peringatan dari pengelola terminal yang menyebut kapasitas pelabuhan semakin kritis.

"Kami berharap penyelesaian kasus ini dipercepat dan diputuskan secara hitam-putih. Jangan terlalu lama menumpuk," ucap Amsakat.

Amsakar meminta KLH segera menentukan klasifikasi limbah mana yang diperbolehkan dan mana yang harus direekspor.

"Kalau memang hasil temuan menyatakan limbah tersebut harus direekspor dan mengandung B3, tentu perizinannya tidak akan dilanjutkan," terang dia.

Amsakar menambahkan, selaku Kepala BP Batam akan mengintruksikan melalui Direktur Lalu Lintas Barang BP Batam untuk langsung menyesuaikan kebijakan setelah menerima hasil resmi pemeriksaan Kementrian Lingkungan Hidup.

Fokus edisi (12/11) mengangkat pilihan berita-berita sebagai berikut, Kapal Tenggelam, Tujuh Penumpang Meninggal Dunia, Enam Rumah Ambruk Akibat Pergerakan Tanah, Lagi, Keracunan Makanan Diduga Usai Santap MBG, Kapal Feri Tabrak Kapal Tanker.

Read Entire Article
Global Sports | Otomotif Global | International | Global news | Kuliner