Kremesan Ayam Goreng Widuran Nonhalal, Apa Muslim Boleh Makan Ayamnya?

1 week ago 20

Jakarta -

Ayam Goreng Widuran menjadi sorotan karena kremesannya nonhalal. Namun, ayam gorengnya sendiri diklaim tanpa bahan nonhalal. Lantas, bolehkah muslim mengonsumsinya?

Isu terkait restoran ayam goreng legendaris di Solo yang ternyata tidak halal menimbulkan kehebohan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kehebohan ini bermula dari unggahan Thread di mana banyak pelanggan merasa restoran tersebut tidak secara terang-terangan memberi tahu bahwa ayam goreng mereka tidak halal. Padahal, tidak sedikit Muslim sudah menjadi langganan di restoran berusia 52 tahun ini.

Usai ramai di media sosial, seorang influencer makanan dengan akun @yopie.riski (22/05/2025) mengunggah pengalamannya makan di restoran tersebut.

Pria ini mampir ke restoran ini dan menyatakan, "Ternyata yang non halal itu kremesnya aja, kalau ayamnya halal ya."

Untuk memastikannya kembali, influencer yang gemar membagikan konten makan dan traveling ini bertanya kembali kepada pegawai.

"Yang gak halal berarti kremesnya aja?" ujar influencer tersebut.

Salah satu pegawai menjawab sambil menyajikan makanan di meja, "iya."

Kremesan Ayam Goreng Widuran Nonhalal, Apa Muslim Boleh Makan Ayamnya?Berdasarkan info pegawai restor, Influencer ini mnegungkap bahwa ayam gorengnya halal tetapi kremesnya tidak. Foto: TikTok @yopie.riski / @dianwidayanti

"Oh berarti ayamnya halal?" tanya influencer ini.

"Halal," jawab pegawai tersebut.

Influencer tersebut lantas menyimpulkan bahwa kalau mau halal, pelanggan bisa memesan ayamnya saja tanpa kremes.

Videonya dilanjut dengan klip dimana pria ini mencicipi ayam goreng tersebut. Menurutnya ayamnya empuk, tebal, gurih, dan bumbunya meresap. Influencer itu juga mencicipi kremesan yang jadi kontroversi. Menurutnya rasanya enak, tetapi terlalu lembut.

Unggahannya sudah ditonton oleh 283 ribu penonton dan memicu komentar beragam dari banyak orang.

Salah satunya konten kreator @dianwidayanti. Wanita yang fokus menginformasikan aspek halal ini turut mengomentari video influencer makanan tersebut karena konsep yang ia jelaskan kurang tepat.

Sebagai edukasi, konten kreator tersebut memberi penjelasan bahwa sekalipun ayam goreng itu halal, tetapi ketika bercampur dengan yang haram, maka bisa berubah menjadi haram. Dian menyebut konsep ini sebagai kontaminasi silang.

Kremesan Ayam Goreng Widuran Nonhalal, Apa Muslim Boleh Makan Ayamnya?Ungkapan tersebut dibantah oleh influencer wanita. Ia memberi edukasi yang benar terkait halal haram ayam goreng tersebut dikonsumsi Muslim. Foto: TikTok @yopie.riski / @dianwidayanti

"Jadi kalau ada yang mikir pesen ayamnya doang supaya halal, itu salah," jelasnya dalam video.

Dian mengimbau para penjual untuk selalu transparan dan jujur. Paling tidak memberitahu pelanggan Muslim.

Teman-teman Muslim juga dihimbau selalu berhati-hati dan bertanya kepada penjual. Khususnya jika makan di restoran yang belum memiliki sertifikasi halal.

Makanan halal yang bercampur dengan najis atau makanan haram, maka hukumnya haram. Namun, jika hanya ada keraguan tentang campuran tersebut, maka sebaiknya makanan tersebut ditinggalkan.

Kremesan Ayam Goreng Widuran Nonhalal, Apa Muslim Boleh Makan Ayamnya?Menurut Dian, terjadi kontaminasi silang yang membuat ayam tersebut menjadi haram. Foto: TikTok @yopie.riski / @dianwidayanti

Lantas, bagaimana hukumnya jika Muslim makan di restoran yang menyajikan menu non halal?

Halal Times (31/08) mengungkap bahwa hukumnya masih sering jadi dilema.

Namun, menurut pandangan Abd al-Fathah Idris, profesor dari Islamic Jurisprudence di Al-Azhar University mengungkap bila makanan halal yang dimasak dengan cara tidak halal bisa jadi haram. Misalnya, makanan tersebut dimasak menggunakan minyak atau lemak babi, maka menjadi haram dan dilarang dimakan Muslim.

Hal ini juga berlaku jika Muslim memesan makanan halal tetapi dimasak dalam wajan yang sama dengan makanan non halal. Maka makanan tersebut menjadi haram karena sisa-sisa makanan non halal akan menempel.

Terkait restoran Ayam Goreng Widuran di Solo, pihak restoran sudah memberi klarifikasi bahwa restoran mereka non-halal. Bahan non-halal tersebut berasal dari minyak babi yang dipakai untuk membuat kremesan. Restoran tersebut juga dikabarkan tutup sementara untuk dilakukan asesmen ulang.


(aqr/adr)

Read Entire Article
Global Sports | Otomotif Global | International | Global news | Kuliner