Kericuhan meletus di Los Angeles sejak akhir pekan kemarin, menyusul aksi penggerebekan oleh ICE (Badan Penegakan Imigrasi dan Bea Cukai AS) yang memicu protes besar dari komunitas imigran. (Foto: Los Angeles Times via Getty Imag/Robert Gauthier)
Aksi yang dimulai dengan protes damai, berubah menjadi kekerasan, dengan massa merusak dan membakar mobil-mobil otonom Waymo. (Foto: Los Angeles Times via Getty Imag/Robert Gauthier)
Dilaporkan setidaknya ada lima unit mobil Waymo yang dibakar. Mobil-mobil tersebut pada awalnya cuma jadi sasaran vandalisme. Body-nya dicoret-coret, kacah dipecah, dan dipukuli serta dilempari benda-benda keras. (Foto: Los Angeles Times via Getty Imag/Robert Gauthier)
Waymo adalah perusahaan teknologi yang mengembangkan mobil otonom mampu berkendara sendiri tanpa manusia). Waymo merupakan anak usaha Alphabet, yang juga merupakan perusahaan induk Google. (Foto: Los Angeles Times via Getty Imag/Robert Gauthier)
Dikutip dari berbagai sumber, Waymo dianggap sebagai salah satu pioner kendaraan tanpa sopir dengan teknologi paling maju. Mereka telah mengembangkan bukan saja software, namun juga hardware untuk mewujudkan mobil yang 100% bisa berkendara sendiri tanpa campur tangan manusia. Waymo disebutkan memiliki 100 unit mobil di Los Angeles. Mobil-mobil tersebut merupakan bagian dari armada layanan ride-hailing yang mereka kembangkan. (Foto: Los Angeles Times via Getty Imag/Robert Gauthier)
Aksi penangkapan dan penggerebekan ini kemudian diprotes oleh pada imigran. Pada awalnya, protes dilakukan secara damai dan berfokus pada proses penangkapan yang sewenang-wenang dan diskriminatif. (Foto: Los Angeles Times via Getty Imag/Robert Gauthier)
Dalam perkembangannya, protes ini meluas dan melibatkan lebih banyak orang. Beberapa bentrokan dengan kepolisian sempat pecah. Aksi kekerasan seperti perusakan mobil dan penjarahan juga dilaporkan terjadi. Presiden Donald Trump mengambil langkah dengan menurunkan pasukan Garda Nasional untuk meredam demonstrasi ini. Ada 2.000 pasukan Garda Nasional diturunkan untuk meredam kericuhan. (Foto: Los Angeles Times via Getty Imag/Robert Gauthier)