Tasikmalaya -
Di tahun 2025 ternyata masih ada harga seporsi bakso Rp 5 ribu, bahkan lengkap dengan mi dan sambal. Kuliner murah meriah ini dapat kamu jumpai di Tasikmalaya.
Mi bakso adalah kuliner khas Tasikmalaya yang banyak dicari. Seporsinya dijual minimal Rp 10 ribuan, tapi tidak dengan mi bakso di gerobak Sulardi.
Hanya bermodal goceng alias Rp 5 ribu, kamu bisa membeli setengah porsi mi bakso di sini. detikJabar mencoba menyambangi pedagang mi bakso ini. Lokasinya di depan SD Pengadilan, Jalan Tarumanagara Kota Tasikmalaya. Gerobak mi baksonya sedang didatangi pembeli.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sulardi hanya mangkal di tua titik yaitu di depan SD Pengadilan dan di halaman eks Kantor Damri Tasikmalaya. Saat jam sekolah, dia mangkal di depan SD Pengadilan. Lalu menjelang petang, dia bergeser ke halaman Kantor Damri.
"Oh iya siap," kata Sulardi, pedagang bakso itu saat diminta membuatkan porsi goceng. Tangan pria asal Solo tampak cekatan membuat pesanan, tak lebih 2 menit semangkuk bakso siap disantap.
Porsi Rp 5 ribu itu terdiri dari 2 butir bakso ukuran sedang, 5 butir bakso ukuran seujung jari, serta mi dicampur sayuran dan kuah panas.
Ternyata rasanya lumayan enak, terasa gurih dan pedas karena sempat dibubuhi sesendok sambal. Tekstur baksonya sedikit kenyal, tapi tak terasa ada citarasa daging sapi. Sementara untuk porsinya cukup mengenyangkan.
"Ini baksonya pakai daging ayam, bukan daging sapi. Kalau pakai daging sapi ya tidak terkejar (harga jualnya)," kata Sulardi.
Mi Bakso Seporsi Goceng di Tasikmalaya ini murah dan enak. Foto: Faizal Amiruddin/detikJabar
Meski yang dia jual bakso daging ayam, tapi tetap saja jika harga jual Rp 5 ribu masih relatif murah.
Jika dibandingkan, harga Rp 5 ribu itu sama dengan jajan cilok yang dibuat tanpa campuran daging, tanpa mi, tanpa kuah dan bumbu lainnya.
Dia mengatakan bersedia melayani pembelian Rp 5 ribu karena banyak pembelinya yang merupakan anak sekolah dan kalangan tertentu.
"Ya banyak yang beli anak-anak sekolah, sesama PKL atau ojol, yang kepengen jajan mi bakso. Jadi nggak apa-apa, beli Rp 5 ribu juga," kata pria yang akrab disapa Mas Lardi ini.
Jika diperhitungkan, menjual bakso Rp 5 ribu jelas minim keuntungan. Tapi Mas Lardi berharap dari kuantitas, serta berharap keberkahan atas usahanya itu.
Begini tampilan seporsi mie bakso Tasikmalaya ini. Foto: Faizal Amiruddin/detikJabar
"Ya memang minim untungnya, tahu sendiri semua bahan makanan harganya naik terus. Tapi kan kalau yang belinya banyak, kerugian bisa ketutup, pasti ada untungnya. Lagi pula kita usaha kan nggak cuma cari untung, cari keberkahan juga," kata Mas Lardi.
Dia juga menjelaskan tak semua pembeli meminta porsi Rp 5 ribu, biasanya hanya anak sekolah dan kalangan tertentu saja yang meminta porsi hemat itu.
"Jadi Rp 5 ribu itu setengah porsi, kalau seporsi Rp 10 ribu," kata Mas Lardi.
Lebih lanjut dia juga mengaku pada tahun 2025, tantangan usahanya agak berat. Dia mengalami penurunan omzet, ketimbang tahun-tahun sebelumnya. Menurut dia kondisi serupa dialami oleh seluruh pedagang mi bakso yang dia kenal.
"Kalau untuk mi bakso tahun 2025 ini sedang turun, semua bilang begitu. Saya juga merasakan, tidak tahu apa sebabnya," kata Sulardi.
Meski demikian dia tak gentar dan akan terus menekuni usaha yang telah menjadi penopang kehidupannya sejak lama. "Tapi bersyukur saja, masih bisa berjualan juga sudah Alhamdulillah," kata Sulardi.
Kristian (28) salah seorang pembeli mengakui harga murah dari mi bakso ini. Namun demikian dia mengaku tak sampai hati jika selalu membeli seharga Rp 5 ribu, sehingga dia membelinya dalam porsi Rp 10 ribu.
"Kalau beli Rp 5 ribu jarang, kecuali kalau lagi nggak punya duit. Tapi memang kalau beli Rp 10 ribu atau seporsi, kita kekenyangan. Kan bakso sedangnya dapat 4 butir, belum yang kecil-kecilnya," kata Kristian.
Dia mengaku kerap membeli mi bakso Mas Lardi untuk menu makan siang. "Sering jadi menu makan siang, baso disanguan (bakso tambah nasi). Murah meriah, kenyang," katanya.
Artikel ini sudah tayang di detikjabar dengan judul "Mencicipi Mi Bakso Seporsi Goceng di Tasikmalaya" https://www.detik.com/jabar/kuliner/d-7891422/mencicipi-mi-bakso-seporsi-goceng-di-tasikmalaya
(Faizal Amiruddin/adr)