Jakarta -
Ampas kopi sering dianggap sebelah mata. Faktanya ketika diolah dengantepat, ampas kopi bisa disulap menjadi energi biofuel yang bermanfaat.
Menikmati kesegaran kopi enak dalam berbagai racikan. Tetapi beberapa masalah besar juga dapat datang disebabkan oleh kopi.
Mulai dari noda membandel pada gelas hingga ampasnya yang sering dikeluhkan. Ampas kopi yang pekat dan banyak menjadi sampah yang juga harus diperhatikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jangan sampai volume mendominasi sebagai sampah yang mencemari lingkungan. Tak heran jika banyak penelitian dan percobaan yang dilakukan guna memanfaatkan ampas kopi menjadi lebih berguna.
Baca juga: Cuitan Kunto Aji Suka Makan di Warung Sambal Picu Kontroversi
Ampas kopi tak hanya dipandang sebagai sampah tetapi juga dapat diberdayakan. Foto: Getty Images/Wachiwit
Adalah perusahaan Bio-bean di London, Inggris yang dikabarkan oleh @berandakopi_roastery (20/11) berhasil menyulap ampas kopi. Dikatakan bahwa ampas kopi yang dikumpulkan disulap menjadi biofuel sebagai sumber energi pada berbagai aspek kehidupan masyarakatnya.
Pada jurnal berjudul 'Materials for Renewable and Sustainable Energy 2022' ada beberapa tahap yang dilalui untuk mengefisiensikan ampas kopi. Berbagai percobaan juga telah banyak dilakukan guna memanfaatkan ampas kopi sebagai sumber biogas, bioetanol, biodiesel, pelet hingga briket yang bermanfaat.
Konon awal dari gerakan ini dilakukan karena kekhawatiran para peneliti di Inggris dengan kebiasaan minum kopi masyarakatnya yang tinggi. Melansir Commercial Waste Quotes, tercatat bahwa setiap hari setidaknya ada 95 juta cangkir kopi yang dikonsumsi masyarakat Inggris Raya.
Saking banyaknya ampas kopi yang dapat diolah, dibutuhkan lahan seluas 1.860 meter persegi untuk mengeringkannya. Sumber limbah kopi sebanyak itu didapatkan dari pabrik kopi, kedai kopi, kantor, pusat transportasi termasuk tujuh stasiun kereta api terbesar di London.
Baca juga: 4 Fakta Menarik di Balik Spanduk Pecel Lele yang Nyentrik
Di London, ampas kopi diubah menjadi biofuel sebagai sumber energi. Foto: Getty Images/Wachiwit
Kemudian antara bubuk dan minyaknya akan dipisahkan melalui proses biokimia ekstraksi heksana. Biasanya setelah proses tersebut akan menghasilkan 80% sisa serat yang akan dipress menjadi pelet.
Energi yang dihasilkan oleh pelet ampas kopi ini disebut-sebut 150% lebih banyak daripada pelet kayu karena kalorinya yang lebih tinggi. Pelet ini dapat digunakan sebagai bahan bakar tungku, baik pada kompor maupun burner yang digunakan di beberapa industri.
Sebenarnya pemanfaatan ampas kopi sebagai pelet sudah mulai dilirik di Indonesia. Salah satu penggagasnya adalah seorang ahli kimia dari Universitas Sumatera Utara Indonesia yaitu Profesor Juliati Br. Tarigan yang berusaha memanfaatkan spent coffee ground (SCG).
Adapun saat ini produsen yang telah aktif memproduksi pelet dari ampas kopi dilakukan oleh Energi Bio Massa. Sayangnya kondisinya belum terlalu tinggi karena masih kalah populer dengan bahan bakar lainnya.
(dfl/odi)