Jakarta -
Di zaman serba digital, ulasan online untuk sebuah restoran sangat berpengaruh. Sehingga bermunculan ulasan palsu yang ditulis pengunjung hingga pegawai resto.
Ulasan dan rating dari restoran di internet seperti di Google dan situs kuliner lainnya sangat berpengaruh. Kebanyakan calon pengunjung biasanya membaca ulasan tentang restoran tersebut sebelum memutuskan untuk makan di sana.
Karenanya ketika restoran dipenuhi dengan ulasan buruk di internet, maka hal tersebut bisa mengancam keberlangsungan restoran. Tentunya ulasan ini sering juga dijadikan sebagai kelemahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada beberapa pengunjung yang ketahuan membuat ulasan palsu ke restoran karena beberapa alasan. Sementara ada juga pemilik restoran yang tulis ulasan palsu ke resto saingan demi menjatuhkan pamor restoran orang lain. Berikut lima kisahnya:
1. Peras Pihak Resto Pakai Ulasan Palsu
Bikin Rugi! Aksi Pengunjung dan Pegawai Resto Tulis Ulasan Palsu Foto: Site News
Kisah ini terjadi di Inggris, pertama kali dibagikan oleh pihak Maximatic Media, perusahaan yang kerap membantu restoran dan tempat makan untuk meningkatkan citra mereka di internet.
Sang pemilik Nikolas Lemmel, baru saja menangani kasus di mana restoran yang namanya dirahasiakan ini ratingnya di Google anjlok dari 4.9 ke 2.3 dalam waktu satu malam saja. Sang pemilik resto terkejut saat restorannya dibanjiri komentar buruk dari ulasan palsu yang datang bertubi-tubi. Ulasan palsu itu menuliskan bahwa pelayanan di resto buruk, pemilik bersikap rasis, makanannya buat pengunjung keracunan dan masih banyak lagi.
Tak berapa lama setelahnya, pemilik resto mendapatkan email dari sindikat tersebut yang mengklaim bahwa mereka yang menuliskan ulasan buruk tersebut. Jika sang pemilik mau ulasan itu dihapus, sindikat itu meminta pemilik resto memberikan uang senilai £10,000 (Rp 205 juta) dalam bentuk Bitcoin.
2. Ulasan Palsu di Google Review
Bikin Rugi! Aksi Pengunjung dan Pegawai Resto Tulis Ulasan Palsu Foto: Site News
Hal serupa juga menimpa restoran India Padharo di Southampton City, Inggris. Restoran yang menawarkan hidangan vegetarian khas India ini menjadi sasaran serangkaian komentar negatif di Google Review. Hal ini lantas membuat pemiliknya, Ankit Vaghela terkejut serta geram.
Belum lama ini, Vaghela dan timnya terbangun dan membaca bahwa restoran miliknya mendapat ulasan buruk yang misterius. Ulasan-ulasan buruk terkait restoran ini tentu memengaruhi peringkat restoran independen tersebut.
Setelah ditelusuri, Vaghela menemukan bahwa akun yang dipakai untuk memberi ulasan sebenarnya bukan akun pelanggan mereka. Akun itu tampak palsu. Vaghela juga curiga karena ulasan buruk ini dikirimnya tengah malam.
Sebenarnya dia tidak masalah jika memang ada pelanggan yang kurang puas dan memberinya ulasan buruk. Masalah utamanya yaitu ulasan ini tampak tidak benar dan menurunkan peringkat Google mereka secara keseluruhan.
3. Ulasan Palsu dari Resto Saingan
Restoran Ini Tulis Review Palsu di Internet untuk Jatuhkan Pesaingnya Foto: Site/Eatbook SG
Bersaing dalam dunia restoran merupakan hal yang lumrah terjadi. Tapi jika bersaingnya sudah tidak sehat, dan menjatuhkan satu pihak tentunya hal ini bisa sangat merugikan. Hal ini lah yang menimpa restoran Jepang di Singapura, Mentai-Ya Japanese Cuisine. Mentai-Ya jadi korban sabotase melalui review palsu, yang dilakukan oleh beberapa pegawai di restoran Jepang Ishiro.
Ishiro sendiri merupakan restoran khas Jepang yang memiliki banyak cabang di Singapura. Awalnya pihak Mentai-Ya tidak sadar bahwa restoran Ishiro menuliskan review makanan palsu tentang restoran mereka di internet.
Tapi keanehan mulai terjadi ketika ada salah satu pembeli yang komplain di Facebook tentang kualitas makanan dan pelayanan, di cabang Mentai-Ya yang ada di Sengkang. Setelah melakukan transaksi pengembalian uang via aplikasi PayLah!, pihak Mentai-Ya sadar bahwa nomor telepon penerima, sama dengan nomor telepon dari lowongan pekerjaan yang ada di situs restoran Ishiro.
Simak Video "Tempat Bersantai Sambil Menikmati Warisan Dunia di Jatiluwih Bali"
[Gambas:Video 20detik]