1 week ago
20
Mengutip irishstar, Senin (23/6/2025), Antartika yang dingin ini bisa jadi salah satu tempat teraman untuk berlindung jika terjadi perang nuklir. Mengingat lokasinya yang terisolasi di titik paling selatan Bumi, tempat ini tidak mungkin memiliki signifikansi strategis. Ditambah lagi, dengan lahan seluas 5,4 juta mil persegi yang masih asli, terdapat banyak ruang bagi ribuan orang untuk mencari perlindungan dari konflik. (Auscape/Universal Images Group via Getty Images)
Islandia, yang terletak di utara, bisa jadi tempat perlindungan potensial lainnya. Selain keterpencilannya, negara ini dikenal sebagai salah satu negara paling damai di dunia dan kabarnya tidak pernah terlibat dalam perang atau invasi apa pun. (Jorge Mantilla/NurPhoto via Getty Images)
Mereka yang mencari perlindungan dari perang nuklir Putin mungkin menemukan tempat berlindung yang aman di Selandia Baru. Indeks Perdamaian Global menempatkan negara itu di peringkat kedua, dan negara itu telah mempertahankan netralitas dalam sebagian besar konflik. Medan pegunungannya yang terjal memberikan pertahanan tambahan terhadap potensi invasi. (David Davies/PA Images via Getty Images)
Swiss, negara yang sering dikaitkan dengan perdamaian, mungkin muncul sebagai salah satu dari sedikit yang selamat jika terjadi konflik nuklir. Sejak Perang Dunia Kedua, Swiss telah menegakkan sikap netralitas, dan bentang alam pegunungannya bertindak sebagai benteng alami terhadap banyak ancaman. Foto: Getty Images/Christian Ender
Greenland, yang dikenal sebagai pulau terbesar di Bumi dan wilayah Denmark, dianggap sebagai target yang tidak mungkin bagi kekuatan besar mana pun karena posisinya yang terisolasi, ketidakberpihakan politik, dan populasi kecil sekitar 56.000 orang. (Martin Zwick/REDA/Universal Images Group via Getty Images)
Indonesia, negara yang telah menyatakan komitmennya untuk tetap netral dalam konflik internasional. Sukarno, presiden pertama Indonesia, mencirikan kebijakan luar negeri Indonesia sebagai "bebas dan aktif." (Grandyos Zafna/detikcom)
Tuvalu, negara kepulauan yang terletak di tengah-tengah antara Hawaii dan Australia, adalah rumah bagi populasi sederhana hanya 11.000. Infrastrukturnya yang rapuh dan sumber daya yang langka membuatnya menjadi target yang tidak diinginkan bagi musuh potensial. (Getty Images/Mario Tama)
Meskipun memiliki sejarah konflik, terutama Perang Falklands pada tahun 1982, Argentina siap untuk bertahan hidup dari bencana kelaparan pasca-nuklir. Negara Amerika Selatan ini memiliki hasil panen yang melimpah, sehingga memastikan cadangan yang signifikan bahkan jika dampak nuklir menghalangi matahari. (Jon G. Fuller/VW Pics/Universal Images Group via Getty Images)
Bhutan, yang terletak di Asia Selatan, telah mempertahankan kenetralannya sejak bergabung dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 1971. Lokasinya yang terkurung daratan dan daerah pegunungan di sekitarnya membuatnya mudah dipertahankan. (Sergi Reboredo/VW Pics/Universal Images Group via Getty Images)
Chile, yang membentang lebih dari 4.000 mil di sepanjang pantai Amerika Selatan, dapat berfungsi sebagai penghubung penting antara Moskow dan Madrid. Negara ini kaya akan berbagai hasil panen dan sumber daya alam yang penting untuk bertahan hidup. (Edwin Remsberg/VWPics/Universal Images Group via Getty Images)
Fiji, sebuah negara kepulauan, berada di peringkat paling bawah dalam daftar ini. Terletak sekitar 2.700 mil dari Australia, tetangga terdekatnya, Fiji memiliki kepentingan strategis dan memiliki kekuatan militer berkekuatan 6.000 orang. Negara ini juga menduduki peringkat tinggi dalam Indeks Perdamaian Global dan kaya akan hutan lebat, mineral, dan tempat pemancingan ikan. (David Fleetham/VW PICS/Universal Images Group via Getty Images)
Afrika Selatan melengkapi daftar tempat berlindung yang potensial jika terjadi Perang Dunia Ketiga. Negara ini menawarkan berbagai sumber makanan, tanah yang subur, dan air tawar, sehingga kelangsungan hidup menjadi lebih memungkinkan. (Leisa Tyler/LightRocket via Getty Images)
